Apabila suatu zat
kita larutkan ke dalam suatu pelarut, ternyata ada yang mudah larut(kelarutannya
besar), ada yang sukar larut (kelarutannya kecil), dan ada
yang tidak larut(kelarutannya dianggap nol). Sebenarnya, tidak ada
zat yang tidak larut dalam pelarut. Misalnya, dalam pelarut air semua zat
(termasuk logam) dapat larut, hanya saja kelarutannya sangat kecil. Jika suatu
zat terlarut dalam pelarut sangat sedikit, misalnya kurang dan 0,1 gram zat
terlarut dalam 1.000 gram pelarut, maka zat tersebut kita katakan tidak
larut (insoluble).Di sini, kita akan membicarakan zat padat yang
sedikit kelarutannya dalam air.
Jika suatu zat padat,
contohnya padatan PbI 2, kita larutkan ke dalam air maka
molekul-molekul padatan PbI 2 akan terurai, selanjutnya melarut
dalam air. Untuk melarutkan PbI 2 ke dalam air akan ada
dua proses yang berlawanan arah (proses bolak-balik), yaitu proses pelarutan
padatan PbI 2 dan proses pembentukan ulang padatan
PbI 2 . Mula-mula, laju pelarutan padatan PbI 2sangat
cepat dibandingkan dengan laju pembentukan ulang padatan tersebut. Makin lama,
konsentrasi PbI 2 yang terlarut meningkat dengan teratur
dan laju pembentukan ulang padatan juga meningkat. Pada saat laju pelarutan
padatan PbI 2 sama dengan pembentukan ulang padatan, proses
yang saling berlawanan arah tersebut kita katakan berada dalam kondisi
kesetimbangan .
Pada kondisi
kesetimbangan ini, larutan PbI 2 pada kondisi tepat jenuh.
Jumlah PbI 2 yang dapat larut sampai dengan tercapainya
kondisi tepat jenuh dinamakan kelarutan PbI 2 .
Secara umum, pengertian kelarutan suatu zat dalam air adalah batas maksimum
dari jumlah suatu zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu air.
PbI 2 melarut
dalam air dalam bentuk ion Pb 2+ dan 2 ion I -,
sehingga proses kesetimbangan PbI 2 dalam air merupakan
kesetimbangan ionisasi PbI 2 dalam air, yaitu sebagai
berikut.
PbI 2 (s) -->
Pb 2+ (aq) + 2 I - (aq)
Dalam larutan PbI 2 jenuh
terdapat reaksi ionisasi PbI 2 dalam keadaan setimbang.
Tetapan kesetimbangan ini kita namakan tetapan hasil kali kelarutan (solubility
product constant) dan disimbolkan dengan K sp .
Dari persamaan K sp di
atas dapat kita nyatakan pula bahwa nilai dari K sp merupakan
perkalian dari ion-ion yang melarut dipangkatkan dengan koefisien
masing-masing.
Besarnya nilai hasil kali
kelarutan mencerminkan mudah atau tidaknya larutan elektrolit larut dalam air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar