Logam besi berlambang Fe, unsur logam berwarna keperakaan,
dapat ditempa. Sumbur utama dari besi ialah bijih hematit (Fe2O3), magnetit (Fe3O4),
limonit [FeO(OH) nH2O], ilmenit (FeTiO3), sideret (FeCO3), dan pirid (FeS2).
Logam ini dilelehkan dalam tungku dan menghasilkan besi gubal, yang kemudian
diolah menjadi besi cor, besi tempa, dan berbagai jenis baja. Unsur murni
memiliki tiga bentuk kristal: besi alfa,
yang berada pada suhu 906 0C dengan struktur kubus pusat
badan, besi gamma, yang berada pada
suhu 906 0C dan 1403 0C dengan struktur kubus pusat muka non magnetik
dan besi delta yang berbentuk kubus pusat badan diatas 1403 0C.
Besi alfa besifat feromagnetik sampai titik Curie-nya (768 0C).
Unsur ini mempunya sembilan isotop (nomar massa 52-60), dan merupakan unsur keempat yang paling melimpah dalam
kerak bumi. Besi diperlukan sebagai unsur kelumit yaitu unsur yang dijimpai
dalam konsentrasi yang jauh lebih kecil, sehingga tingkat kebutuhannya lebih
sedikit oleh mahluk hidup. Besi sangat
reaktif, teroksidasi oleh udara lembab
menggantikan hidrogen dari asam encer dan bergabung dengan unsur nonlogam. Besi
membentuk garam ionik dan berbagai kompleks dengan logam dengan bilangan oksida
+2 dan +3. Besi (VI) tidak ada dalam bentuk ion ferat FeO42-,
dan unsur ini juga membentuk kompleks dengan bilangan oksidasi nol (misalnya
Fe(CO)5 (Daintith, 2007).
Tabel 2.4 ciri-ciri umum logam Fe
Ciri-ciri
|
Jenis
|
besi, Fe, 26
|
|
55.845(2)
|
|
Tabel 2.5 Sifat-sifat logam Fe
Sifat
|
Nilai
|
7.874 g·cm−3
|
|
6.98 g·cm−3
|
|
5182 °F 2862 °C, 3134 K,
|
|
340 kJ·mol−1
|
|
25.10 J·mol−1·K−1
|
|
1.83
(skala Pauling)
|
|
pertama:
762.5 kJ·mol−1
|
|
ke-2:
1561.9 kJ·mol−1
|
|
ke-3: 2957
kJ·mol−1
|
|
132±3 (low
spin), 152±6 (high spin) pm
|
|
body-centered
cubic
|
|
Catatan
struktur kristal
|
a=286.65
pm;
|
Sumber pencemaran besi berasal dari
karat logam, limbah industri, dan air tambang. Terbukanya mineral pirit (FeS2),
limonit (Fe(OH)3) dan magnetit (FeO4) terhadap oksigen
dan kelembaban mengakibatkan pembentukan air asam tambang. Proses ini
diperantarai oleh bakteri Thiobacillus dan
Ferrobacillusper. Bakteri ini
membutuhkan energi untuk pertumbuhannya melalui oksidasi fero yang berpengaruh
pada konsentrasi fero didalam air tanah.
Bentuk-bentuk
besi dalam lingkungan perairan dapat berupa (Fe2+, Fe3+)
dan koloid atau suspensi (Fe2O3, Fe(OH)3).
Pada umumnya besi dalam bentuk perairan terdapat dalam bentuk Fe(III) yang
stabil dibandingkan Fe(II) yang dapat menjadi Fe(OH)3, atau salah
satu jenis oksida yang merupakan zat padat dan bisa mengendap (maria, 2001).
Ion
besi (III) berukuran relatif kecil dengan rapatan muatan 349 0 C mm-3
untuk low-spin dan 232 0C
mm-3 untuk high-spin,
sehingga mempunyai daya mempolarisasi yang cukup untuk menghasilkan ikatan
berkarakter kovalen. Sebagai contoh, Besi(III) klorida berwarna merah-hitam,
berupa padatan dengan struktur jaringan kovalen. Pada pemanasan hinggga fase
gas terbentuk spessies dimerik (Sugiyarto,2010).
Ion
fero [Fe(H2O)6]+2 memberikan garam berkristal.
Garam mohr (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]
SO4 cukup stabil terhadap udara dan terhadap hilangnya air, dan
umunya dipakai untuk membuat larutan baku Fe(II) bagi analisis volumentri dan
sebagai zat pengkalibrasi dalam pengukuran magnetik. Sebaliknya FeSO4.7H2O
secara lambat melapuk dan berubah menjadi kuning coklat bila dibiarkan dalam
udara (Wilkinson,2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar