Ekstraksi
merupakan suatu proses yang secara selektif mengambil zat terlarut yang
terkandung dalam suatu campuran dengan bantuan pelarut. Metode pemisahan pada
ekstraksi pelarut menggunakan prinsip kelarutan like dissolve like,
yaitu pelarut polar akan melarutkan zat polar dan sebaliknya Salah satu
prosedur klasik untuk memperoleh kandungan senyawa organik dari jaringan
tumbuhan ialah maserasi. Metode maserasi digunakan untuk mengekstraksi sampel
yang relatif tidak tahan panas. Metode ini dilakukan hanya dengan merendam
sampel dalam suatu pelarut dengan lama waktu tertentu, biasanya selama 24 jam
tanpa menggunakan pemanasan. Kelebihan metode maserasi, yaitu sederhana, tidak
memerlukan alat-alat yang rumit, relatif murah, serta dapat menghindari
kerusakan komponen senyawa yang tidak tahan panas. Kelemahannya diantaranya
dari segi waktu yang lama dan penggunaan pelarut yang tidak efisien. Pemilihan
pelarut untuk proses maserasi akan memberikan efektivitas yang tinggi dengan
memperhatikan kelarutan senyawa bahan alam pada pelarut tersebut Efektivitas
ekstraksi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ukuran partikel bahan
yang disari, tekstur bahan atau jaringan simplisia, faktor fisika seperti suhu,
tekanan, kelarutan, jenis dan polaritas cairan penyari dan teknik penyaringan
yang digunakan
Fraksinasi adalah
proses pemisahan komponen dalam suatu ekstrak menjadi kelompok-kelompok senyawa
yang memiliki kemiripan karakteristik secara kimia. Teknik fraksinasi dapat
dilakukan dengan kromatografi kolom, yaitu teknik analisis untuk menentukan
jumlah komponen dalam suatu campuran senyawa, dan juga untuk memisahkan dan
memurnikan komponen senyawa tertentu dari campurannya. Pemisahan kromatografi
kolom ini menggunakan suatu pelarut pengelusi yang dialirkan secara kontinu
melalui kolom dan komponen demi komponen dari campuran pada akhirnya keluar
dari kolom kemudian dapat dikumpulkan dan difraksinasi
gambar fraksinasis skala lab |
.
Kromatografi lapis
tipis (KLT) merupakan jenis kromatografi partisi menggunakan sebuah lapis tipis
silika atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam yang
keras. Fase diam untuk KLT seringkali juga mengandung substansi yang dapat
berpendar dalam sinar ultra violet. Fase gerak merupakan pelarut atau campuran
pelarut yang sesuai. Pergerakan zat relatif terhadap garis depan pelarut dalam
sistem kromatografi lapis tipis dapat didefinisikan sebagai nilai Rf,
yaitu perbandingan jarak tempuh zat dengan jarak tempuh garis depan pelarut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar