Cari Blog Ini

Rabu, 01 Januari 2014

Imajinasi Mengubah Apa yang Kita Dengar dan Lihat


Minggu, 30 Juni 2013 - "Secara khusus, kami menemukan bahwa imajinasi kita tentang 'pendengaran' dapat mengubah apa yang kita lihat, dan imajinasi kita tentang 'melihat' dapat mengubah apa yang sebenarnya kita dengar."

Sebuah studi dari Karolinska Institutet di Swedia mengungkapkan bahwa apa yang kita bayangkan dalam pikirkan ternyata dapat mempengaruhi cara kita mengalami dunia. Persepsi kita yang sesungguhnya mengalami perubahan di saat kita mengimajinasikan sedang ‘mendengar’ atau ‘melihat’ sesuatu dalam benak kita. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology ini menyoroti pertanyaan klasik dalam dunia psikologi dan neurologi tentang bagaimana otak kita mengkombinasikan informasi dari berbagai indera yang berbeda-beda.
“Kita sering berpikir tentang hal-hal yang kita bayangkan dan hal-hal tersebut kita anggap jelas sebagai hal yang terpisahkan,” kata Christopher Berger, mahasiswa doktoral di Departemen Ilmu Saraf dan sebagai penulis utama dalam studi, “Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa imajinasi kita pada suara atau bentuk tertentu mampu merubah cara kita memandang dunia di sekitar kita dengan cara yang benar-benar sama dengan mendengar suara itu atau melihat bentuk tersebut. Secara khusus, kami menemukan bahwa imajinasi kita tentang ‘pendengaran’ dapat mengubah apa yang kita lihat, dan imajinasi kita tentang ‘melihat’ dapat mengubah apa yang sebenarnya kita dengar.”
Seorang peserta dalam percobaan mempersepsikan kedua objek yang saling bertabrakan meski sebenarnya kedua objek itu saling berpas-pasan. (Kredit: Karolinska Institutet)
Seorang peserta dalam percobaan mempersepsikan kedua objek yang saling bertabrakan meski sebenarnya kedua objek itu saling berpas-pasan. (Kredit: Karolinska Institutet)
Penelitian ini terdiri dari serangkaian percobaan yang menggunakan ilusi di mana informasi sensorik dari satu indera mengalami perubahan atau mendistorsi persepsi seseorang dari indera yang lain. Sembilan puluh enam sukarelawan berpartisipasi secara total.
Dalam percobaan pertama, para peserta mengalami ilusi bahwa dua objek yang berpas-pasan saling bertabrakan, bukannya saling melewati satu-sama lain, setelah mereka membayangkan suara kedua objek yang saling bertumbukan. Dalam percobaan kedua, persepsi spasial peserta pada suara menjadi bias terhadap lokasi di saat mereka membayangkan sedang ‘melihat’ sekelebat lingkaran putih. Pada percobaan ketiga, persepsi para peserta pada apa yang diucapkan seseorang berubah setelah mereka membayangkan satu suara tertentu.
Menurut para ilmuwan, hasil penelitian ini mungkin berguna dalam memahami mekanisme yang umumnya terjadi pada gangguan kejiwaan tertentu seperti skizofrenia, di mana otak gagal dalam membedakan antara pikiran dan realitas. Penggunaan di bidang lain pun bisa menjadi bahan penelitian mengenai komputer antarmuka otak, di mana imajinasi seseorang yang lumpuh bisa digunakan untuk mengontrol perangkat virtual dan buatan.
“Ini merupakan set pertama dari percobaan untuk secara definitif menetapkan bahwa sinyal-sinyal sensorik yang dihasilkan oleh imajinasi seseorang cukup kuat untuk mengubah persepsi dunia nyata seseorang dari modalitas sensorik yang berbeda,” jelas Profesor Henrik Ehrsson, kepala peneliti di balik studi ini.
Kredit: Karolinska Institutet
Jurnal: Christopher C. Berger, H. Henrik Ehrsson. Mental Imagery Changes Multisensory Perception. Current Biology, 2013; DOI: 10.1016/j.cub.2013.06.012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar