Cari Blog Ini

Rabu, 25 Desember 2013

RPP Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA
Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis
Satuan Pendidikan                :  SMA  Negeri Bengkulu
    Mata Pelajaran                      :  Kimia
    Kelas/Semester                      :  Kelas XI/ Semester II
                Materi Pembelajaran           :  Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry


   Alokasi W                        :  30 menit 
A. STANDAR KOMPETENSI


1. Memahami  sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya

B. KOMPETENSI DASAR
1. Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.

C. INDIKATOR
1. Kognitif
a. Produk
1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted Lowry dan Lewis
2. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya
3. Menjelaskan Kekuatan  relative asam basa
4..  Menentukan reaksi asam basa Lewis
b. Proses
1. Menjelaskan pengertian asam basa Bronsted dan Lowry -Lewis
2. Berlatih menentukan pasangan asam-basa Bronsted-Lowry
3. Berlatih mengidentifikasi kekuatan asam dan basa
4.  Berlatih menentukan reaksi asam basa Lewis

2. Psikomotor
1.    Keaktifan siswa dalam  menerima pelajaran dari guru

3. Afektif
1. Karakter
     a. jujur,
b. tanggung jawab,
c. hati-hati,
d. teliti.
2. Keterampilan sosial:
a. bertanya,
b. menyumbang ide atau berpendapat,
c. menjadi pendengar yang baik,
d. berkomunikasi.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN  
1. Kognitif
a. produk :
1.    Secara mandiri siswa dapat menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted Lowry dan Lewis
2.    Dengan berdiskusi siswa dapat menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya
3.    Secara mandiri siswa dapat menentukan kekuatan relative asam dan basa
4.    Secara mandiri siswa dapat menentukan reaksi asam basa Lewis

b. proses

1.    Guru menyiapkan materi bahan ajar dan menyiapkan media pembelajaran
2.    Guru memberikan penjelasan tentang teori asam basa Bronsted - Lowry dan Lewis serta kekuatan asam dan basa
3.    Siswa menyiapkan diri serta alat belajar untuk menerima pelajaran dari guru
4.    Guru memberikan latihan latihan soal tentang teori asam basa Bronsted -Lowry  dan lewis untuk di kerjakan bersama-sama
5.    Guru memberikan game berupa papan panel kepada siswa untuk memahami materi kekuatan asam basa
6.    Siswa memasang kartu pada papan panel  untuk menentukan kekuatan asam dan basa

2. Psikomotorik
1. Kesiapan dan penguasaan materi dari siswa tentang teori asam basa Bronsted- Lowry  Lewis
2. Penyampaian materi yang akurat dan menyeluruh oleh guru
3. Keaktifan siswa dalam game berupa papan panel yang diberikan oleh guru
4. Cara siswa menjawab pertanyaan dari guru
5. Keaktifan siswa dalam memberikan pertanyaan terhadap penjelasan guru tentang  teori asam basa Bronsted Lowry dan Lewis

3. Afektif
1. Karakter: Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai Membuat kemajuan  dalam menunjukkan karakter kejujuran, tanggung jawab,hati-hati, dan teliti.
2. Keterampilan sosial : Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai Membuat kemajuan  dalam menunjukkan perlaku keterampilan sosial bertanya, menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan berkomunikasi.














 E. MATERI PEMBELAJARAN
Larutan
 





Larutan non elektrolit
Larutan  non  elektolit
                                                                             berupa
 





Bukan penghantar listrik
                                                                             bersifat
Penghantar listrik
 



dapat berupa

Larutan basa
Larutan garam
Larutan asam
Dapat mengalami ionisasi
 











  mempunyai


Tetapan ionisasi asam
Kekuatan basa
pH
Tetapan ionisasi basa
pH= 7
Kekuatan asam
 












Teori asam dan basa Bronsted-Lowry
Teori
·         Asam adalah donor proton (ion hidrogen).
·         Basa adalah akseptor proton (ion hidrogen).
Hubungan antara teori Bronsted-Lowry dan teori Arrhenius
Teori Bronsted-Lowry tidak berlawanan dengan teori Arrhenius – Teori Bronsted-Lowry merupakan perluasan teori Arrhenius.Ion hidroksida tetap berlaku sebagai basa karena ion hidroksida menerima ion hidrogen dari asam dan membentuk air.Asam menghasilkan ion hidrogen dalam larutan karena asam bereaksi dengan molekul air melalui pemberian sebuah proton pada molekul air.
Ketika gas hidrogen klorida dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam hidroklorida, molekul hidrogen klorida memberikan sebuah proton (sebuah ion hidrogen) ke molekul air. Ikatan koordinasi (kovalen dativ) terbentuk antara satu pasangan mandiri pada oksigen dan hidrogen dari HCl. Menghasilkan ion hidroksonium, H3O+.
Ketika asam yang terdapat dalam larutan bereaksi dengan basa, yang berfungsi sebagai asam sebenarnya adalah ion hidroksonium. Sebagai contoh, proton ditransferkan dari ion hidroksonium ke ion hidroksida untuk mendapatkan air.
Tampilan elektron terluar, tetapi mengabaikan elektron pada bagian yang lebih dalam:
Adalah sesuatu hal yang penting untuk mengatakan bahwa meskipun anda berbicara tentang ion hidrogen dalam suatu larutan, H+(aq), sebenarnya anda sedang membicarakan ion hidroksonium.
Permasalahan hidrogen klorida / amonia
Hal ini bukanlah suatu masalah yang berlarut-larut dengan menggunakan teori Bronsted-Lowry. Apakah anda sedang membicarakan mengenai reaksi pada keadaan larutan ataupun pada keadaan gas, amonia adalah basa karena amonia menerima sebuah proton (sebuah ion hidrogen). Hidrogen menjadi tertarik ke pasangan mandiri pada nitrogen yang terdapat pada amonia melalui sebuah ikatan koordinasi.
Jika amonia berada dalam larutan, amonia menerima sebuah proton dari ion hidroksonium:
Jika reaksi terjadi pada keadaan gas, amonia menerima sebuah proton secara langsung dari hidrogen klorida:
Cara yang lain, amonia berlaku sebagai basa melalui penerimaan sebuah ion hidrogen dari asam.
Pasangan konjugasi
lorida dilarutkan dalam air, hampir 100% hidrogen klorida bereaksi dengan air menghasilkan ion hidroksonium dan ion klorida. Hidrogen klorida adalah asam kuat, dan kita cenderung menuliskannya dalam reaksi satu arah:
Pada faktanya, reaksi antara HCl dan air adalah reversibel, tetapi hanya sampai pada tingkatan yang sangat kecil. Supaya menjadi bentuk yang lebih umum, asam dituliskan dengan HA, dan reaksi berlangsung reversibel.
Perhatikan reaksi ke arah depan:
·         HA adalah asam karena HA mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke air.
·         Air adalah basa karena air menerima sebuah proton dari HA.
Akan tetapi ada juga reaksi kebalikan antara ion hidroksonium dan ion A-:
·         H3O+ adalah asam karena H3O+ mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke ion A-.
·         Ion A- adalah basa karena A- menerima sebuah proton dari H3O+.
Reaksi reversibel mengandung dua asam dan dua basa. Kita dapat menganggapnya berpasangan, yang disebut pasangan konjugasi.
Ketika asam, HA, kehilangan sebuah proton asam tersebut membentuk sebuah basa A-. Ketika sebuah basa, A-, menerima kembali sebuah proton, basa tersebut kembali berubah bentuk menjadi asam, HA. Keduanya adalah pasangan konjugasi.
Anggota pasangan konjugasi berbeda antara satu dengan yang lain melalui kehadiran atau ketidakhadiran ion hidrogen yang dapat ditransferkan.
Jika anda berfikir mengenai HA sebagai asam, maka A- adalah sebagai basa konjugasinya.Jika anda memperlakukan A- sebagai basa, maka HA adalah sebagai asam konjugasinya.Air dan ion hidroksonium juga merupakan pasangan konjugasi. Memperlakukan air sebagai basa, ion hidroksonium adalah asam konjugasinya karena ion hidroksonium memiliki kelebihan ion hidrogen yang dapat diberikan lagi.Memperlakukan ion hidroksonium sebagai asam, maka air adalah sebagai basa konjugasinya. Air dapat menerima kembali ion hidrogen untuk membentuk kembali ion hidroksonium.
Contoh yang kedua mengenai pasangan konjugasi
Berikut ini adalah reaksi antara amonia dan air yang telah kita lihat sebelumnya:
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah forward reaction terlebih dahulu. Amonia adalah basa karena amonia menerima ion hidrogen dari air.   adalah asam konjugasinya – ion amonium dapat melepaskan kembali ion hidrogen tersebut untuk membentuk kembali amonia.Air berlaku sebagai asam, dan basa konjugasinya adalah ion hidroksida. Ion hidroksida dapat menerima ion hidrogen untuk membentuk air kembali. Perhatikanlah hal ini pada tinjauan yang lain, ion amonium adalah asam, dan amonia adalah basa konjugasinya. Ion hidroksida adalah basa dan air adalah asam konjugasinya.
Zat amfoter
Anda mungkin memperhatikan (atau bahkan mungkin juga tidak memperhatikan!) bahwa salah satu dari dua contoh di atas, air berperilaku sebagai basa, tetapi di lain pihak air berperilaku sebagai asam.Suatu zat yang dapat berperilaku baik sebagai asam atau sebagai basa digambarkan sebagai amfoter.
Teori asam dan basa Lewis
Teori ini memperluas pemahaman anda mengenai asam dan basa.
Teori
·         Asam adalah akseptor pasangan elektron.
·         Basa adalah donor pasangan elektron.
Hubungan antara teori Lewis dan teori Bronsted-Lowry
Basa Lewis
Hal yang paling mudah untuk melihat hubungan tersebut adalah dengan meninjau dengan tepat mengenai basa Bronsted-Lowry ketika basa Bronsted-Lowry menerima ion hidrogen. Tiga basa Bronsted-Lowry dapat kita lihat pada ion hidroksida, amonia dan air, dan ketianya bersifat khas.
Teori Bronsted-Lowry mengatakan bahwa ketiganya berperilaku sebagai basa karena ketiganya bergabung dengan ion hidrogen. Alasan ketiganya bergabung dengan ion hidrigen adalah karena ketiganya memiliki pasangan elektron mandiri – seperti yang dikatakan oleh Teori Lewis. Keduanya konsisten.Jadi bagaimana Teori Lewis merupakan suatu tambahan pada konsep basa? Saat ini belum – hal ini akan terlihat ketika kita meninjaunya dalam sudut pandang yang berbeda.
Tetapi bagaimana dengan reaksi yang sama mengenai amonia dan air, sebagai contohnya? Pada teori Lewis, tiap reaksi yang menggunakan amonia dan air menggunakan pasangan elektron mandiri-nya untuk membentuk ikatan koordinasi yang akan terhitung selama keduanya berperilaku sebagai basa.
Berikut ini reaksi yang akan anda temukan pada halaman yang berhubungan dengan ikatan koordinasi. Amonia bereaksi dengan BF3 melalui penggunaan pasangan elektron mandiri yang dimilikinya untuk membentuk ikatan koordinasi dengan orbital kosong pada boron.
Sepanjang menyangkut amonia, amonia menjadi sama persis seperti ketika amonia bereaksi dengan sebuah ion hidrogen – amonia menggunakan pasangan elektron mandiri-nya untuk membentuk ikatan koordinasi. Jika anda memperlakukannya sebagai basa pada suatu kasus, hal ini akan berlaku juga pada kasus yang lain.
Asam Lewis
Asam Lewis adalah akseptor pasangan elektron. Pada contoh sebelumnya, BF3 berperilaku sebagai asam Lewis melalui penerimaan pasangan elektron mandiri milik nitrogen. Pada teori Bronsted-Lowry, BF3 tidak sedikitpun disinggung menganai keasamannya.Inilah tambahan mengenai istilah asam dari pengertian yang sudah biasa digunakan.Bagaimana dengan reaksi asam basa yang lebih pasti – seperti, sebagai contoh, reaksi antara amonia dan gas hidrogen klorida?
Pastinya adalah penerimaan pasangan elektron mandiri pada nitrogen. Buku teks sering kali menuliskan hal ini seperti jika amonia mendonasikan pasangan elektron mandiri yang dimilikinya pada ion hidrogen – proton sederhana dengan tidak adanya elektron disekelilingnya. Ini adalah sesuatu hal yang menyesatkan! anda tidak selalu memperoleh ion hidrogen yang bebas pada sistem kimia. Ion hidogen sangat reaktif dan selalu tertarik pada yang lain. Tidak terdapat ion hidrogen yang tidak bergabung dalam HCl.Tidak terdapat orbital kosong pada HCl yang dapat menerima pasangan elektron. Mengapa, kemudian, HCl adalah suatu asam Lewis?Klor lebih elektronegatif dibandingkan dengan hidrogen, dan hal ini berarti bahwa hidrogen klorida akan menjadi molekul polar. Elektron pada ikatan hidrogen-klor akan tertarik ke sisi klor, menghasilkan hidrogen yang bersifat sedikit positif dan klor sedikit negatif.
Pasangan elektron mandiri pada nitrogen yang terdapat pada molekul amonia tertarik ke arah atom hidrogen yang sedikit positif pada HCl. Setelah pasangan elektron mandiri milik nitrogen mendekat pada atom hidrogen, elektron pada ikatan hidrogen-klor tetap akan menolak ke arah klor.Akhirnya, ikatan koordinasi terbentuk antara nitrogen dan hidrogen, dan klor terputus keluar sebagai ion klorida.Hal ini sangat baik ditunjukkan dengan notasi "panah melengkung" seperti yang sering digunakan dalam mekanisme reaksi organik.

F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran    : Model Pembelajaran Kooperatif (SCL)
Metode                        : Praktikum, Presentasi, Diskusi Informasi dan pemberian
                                       tugas

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
    a. Sumber belajar
·         Buku siswa
·         Chart Peta Konsep
·         Buku kimia untuk, SMA kelas XI, Michael Purba, 2006, penerbit Erlangga
·         Internet

b. Media
·         LKS,
·         Bahan Presentasi,
·         Bahan Praktikum penentuan sifat larutan
·         LCD,
·         Komputer

H. PROSES BELAJAR MENGAJAR
No
Aktivitas Pembelajaran
Metode
Alokasi waktu
A
Pendahuluan
1.
Menyampaikan indikator dan mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari minggu lalu
Ceramah
2 menit
2.
Memotivasi siswa dengan
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan topik yang dipelajari.
Ceramah
3 menit
B
Kegiatan Inti
1.
Memberi informasi tentang  Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis serta kekuatan asam basa
Ceramah
8 menit
2.
Mengorganisasikan siswa untuk membahas latihan soal  tentang Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis serta kekuatan asam basa
Diskusi
2 menit
3.
Mengorganisasikan siswa untuk memasangkan kartu pada papan panel uneuk menentukan kekuatan asam basakekuatan asam basa
Diskusi
4 menit
4.
Guru sebagai mediator bagi siswa saat siswa mengrjakan game dari guru


5.
Satu persatu siswa maju kdepan untuk memasangkan kartu pada  papan panel

4 menit
6
Membahas pekerjaan siswa secara bersama-sama

2 menit
C
Penutup
1.
Memberikan penekanan materi agar tidak terjadi miss konsepsi
Ceramah
2 menit
2.
Menutup pelajaran dengan membimbing siswa menyimpulkan pelajaran tentang Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis serta kekuatan asam basa dan memberi PR LKS SMA

2 menit
3
Guru Mengingatkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya

1 menit



30 menit

I.     Life Skill
Aspek
Kegiatan Pembelajaran
Kognitif
Mengetahui dan mampu menjelaskan teori asam basa Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis
Psikomotor
Memasangkan kartu pada papan panel tentang kekuatan relatif asam basa
Mengolah informasi dan mempresentasikannya, serta menjelaskan Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis
Afektif
Berpartisipasi aktif dalam diskusi, berpartisipasi aktif dalam  belajat, ikut serta dalam menyimpulkan, tekun, kerja keras, serta jujur dan terbuka.

J.    Penilaian
1.      Penilaian produk (LP-01)
2.      Penilaian Kinerja(LP-02 A dan LP-02B
3.      Penilaian Afektif (LP-03)

K. Diskusi
1.      Dinilai sesuai dengan keaktifan siswa dalam melakukan diskusi
2.      Sikap

No.
Pernyataan
Skala
Sl
Sr
Jr
Tp
1.
Siswa memperhatikan dengan serius




2.
Siswa  menanggapi permasalahan




3.
Siswa  mengerjakan tugas




4.
Siswa  melakukan diskusi sesuai materi yang dpelajari





Jumlah skor





Keterangan skor:
No
Aspek yang dinilai
Skor pernyataan positif
Skor pernyataan negatif
1.
Sl   = selalu
20
5
2.
Sr   = sering
15
10
3.
Jr   = jarang
10
15
4.
Tp = tidak pernah
5
20

Jumlah skor:
0 – 60                       (rendah)
61 – 80                     (sedang)
81 – 100                   (tinggi)

L.  Pengayaan
1.      Analisis Hasil Belajar dan Program Tindak Lanjut
Siswa yang sudah tuntas atau sudah mencapai kompetensi yang telah ditentukan diberikan pengayaan atau tindak lanjut. Misalnya, siswa diberikan tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi.
2.  Remedial
Siswa yang belum tuntas atau belum mencapai kompetensi yang telah ditentukan harus diberikan remedial berupa tes atau tugas. Misalnya, siswa   disuruh mengerjakan kembali soal yang sudah diberikan.

LP-02A
Format Penilaian Kinerja
Rubrik  : Rubrik ini digunakan sebagai acuan untuk menilai kinerja siswa pada waktu mengerjakan tugas-tugas dan kerja ilmiah

Skor
Kemampuan/keterampilan yang dinilai Skor
Kemampuan mengorganisasikan tugas, kerja, atau kegiatan
Ketepatan melaksanakan tugas

1
Siswa mempunyai pemahaman yang jelas tentang maksud tugas yang diberikan.
Ia mengorganisasi tugas dengan cara yang logis sesuai dengan suruhan yang diberikan.
Siswa mengamati, mengukur, mencatat, dan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya dengan benar dan aman.


2
Siswa membutuhkan sedikit bantuan untuk memahami tujuan kegiatan, tugas atau percobaan.
Ia mampu mengikuti instruksi, tapi membutuhkan beberapa bantuan dalam mengembangkan prosedur kerja/kegiatan yang logis.
Pengamatan, pengukuran, dan hasil kegiatan lainnya pada umumnya memuaskan, tapi masih ada kesalahan dalam ketepatan mencatat atau membahas.


3
Siswa membutuhkan bantuan secukupnya untuk memahami tujuan kegiatan, tugas atau percobaan, serta dalam mengorganisasikan kerjanya.
Ia mampu mengikuti tugas/instruksi jika diberikan sejumlah bantuan yang berarti.
Siswa banyak melakukan kesalahan, baik pencatatan,dan ketepatan dalam pencatatan ataupun hasil kerja lainnya.


4
Siwa banyak tergantung pada bantuan dan dukungan agar mampu memehami tujuan tugas/kegiatan yang diberikan dan melakukannya.
Bantuan tetap diberikan walaupun dalam instruksi yang sederhana. Ketidaktepatan dalam pengamatan, pengukuran atau unsur-unsuir hasil kerja lainnya.
Banyak pengamatan/unsur-unsur bahasan luput diamati atau tidak dicatat/dibahas/dikerjakan


5
Tidak memahami tujuan kegiatan, tugas atau percobaan yang diberikan serta tidak mampu melaksanakan walaupun tanpa bantuan.
Siswa tidak mampu mengikuti suruhan/instruksi dari tugas yang diberikan.
Pengamatan, pengukuran atau unsur-unsur hasil kerja lainnya tidak benar atau tidak relevan dengan tugasnya.



Lembar Penilaian Kinerja
No
Nama Siswa
Tugas
Kerja Ilmiah
Diskusi


1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
















2
















3
















4
















5
















6
















7
















8

















LP-02B
LEMBAR PENILAIAN DISKUSI DAN PRESENTASI
Rubrik : Digunakan untuk menilai kegiatan diskusi
Nilai 5      : Bila siswa berperan aktif dalam diskusi baik bertanya maupun menjawab, mampu  mengajukan pertanyaan tingkat tinggi dan ide-ide baru.
Nilai 4      :  Siswa aktif dalam diskusi baik bertanya maupun menjawab, mampu mengajukan pertanyaan tingkat tinggi tapi tidak ada ide baru.
Nilai 3      : Siswa aktif dalam diskusi baik bertanya maupun menjawab, mampu mengajukan  pertanyaan tingkat rendah.
Nilai 2      : Siswa kurang aktif dalam diskusi hanya sesekali bertanya.
Nilai 1      : Siswa pasif dan tidak mengajukan pertanyaan maupun memberikan jawaban.

Lembar Penilaian Diskusi dan Presentasi
No
Nama Siswa
Tugas
Kerja Ilmiah
Diskusi


1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
















2
















3
















4
















5
















6
















7
















8
















9
















10
















11

















LP-03
PENILAIAN AFEKTIF
Lembar ini disusun untuk mengetahui sikap siswa selama mengikuti pembelajaran kimia.

Nama : .........................
No.
Aspek Sikap
 Skala sikap


1
2
3
4
5
Karakter





1
Logis





2
Berfikir kreatif





3
Jujur





4
Bekerja teliti





5
Bertanggung jawab





6
Peduli





7
Hati-hati





8
Berperilaku santun





Keterampilan sosial





1
Berkerjasama






2
Menyampaikan pendapat






3
Menjadi pendengar yang baik






4
Menanggapi pendapat orang lain






5
Bertanya












EVALUASI
SOAL KIMIA
KELAS : XI IPA

LKS SMA 1 (Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis)
1.      Sesuai dengan teori asam-basa Bronsted-Lowry, tentukan sifat ion HCO3- dalam reaksi berikut, sebagai asam atau basa.
a.       HCO3- (aq)  +  H2O (l)              CO32- (aq)   +  H3O+ (aq)
b.      HCO3- (aq)  +  H2O (l)              H2CO3 (aq)   +  OH- (aq)

2.      Tentukan pasangan asam-basa konjugasi dalam reaksi asam-basa berikut.
a.       H2O    +    CO32-                          OH-    +   HCO3-
b.      CH3COOH     +   H2O                  CH3COO-    +    H3




Mengetahui                                                                                         Bengkulu, 30   Mei 2011
Dosen Pengampuh                                                                              Guru Mata Pelajaran


Dr. Kancono                                                                                       Heny Sulistyowati
NIP.195804011984031010                                                                A1F008035

           






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar