Cari Blog Ini

Kamis, 19 Desember 2013

Pembentukan Balok Dasar Kehidupan di Bumi Purba

Selain senyawa kecil monomer, jenis senyawa organik lain telah disintesis dari kondisi Bumi purba. Senyawa ini antara lain asam dikarboksilik dan trikarboksilik, asam lemak, dan alkohol lemak. Namun untuk beraneka monomer biokimia, tidak ada sintesis dalam kondisi prebiotik yang dapat berlangsung yang berhasil ditunjukkan.

 Di antara monomer ini adalah arginin, lisin, histidin, tiamin, asam folik, asam lipoik, biotin, dan piridoksal. Mungkin kalau sebagian senyawa ini pada kenyataannya tidak di sintesis di Bumi prebiotik, dan kalau keberadaannya dalam sistem kehidupan adalah hasil dari evolusi metabolik intrasel yang masih muda.
Dengan keahlian yang cukup dan kondisi eksperimental yang tepat, secara teoritis mungkin untuk mensintesis hampir semua jenis molekul organik. Sehingga sintesis non biologis dari sejumlah besar komponen monomer sel modern dalam kondisi laboratorium tidak bermakna kalau komponen-komponen ini esensial bagi asal usul kehidupan; tidak pula kalau itu berarti bahwa ia harus ada dalam lingkungan prebiotik. Dunia pra kehidupan purba mungkin merupakan dunia impian kimia, namun ia dapat tidak mencakup semua senyawa dan struktur molekul yang ditemukan dalam mikroba paling sederhana yang ada di masa kini.
Dasar utama teori asal usul kehidupan heterotropik adalah perawatan dan reproduksi sistem kehidupan pertama tergantung pada molekul organik yang disintesis secara prebiotik. Pembahasan mengenai bagaimana dunia primitif dibentuk sangat ramai dan panas. Apakah terlalu banyak tukang masak yang membuat supnya kacau?
Jelas tidak. Sungguh, sangat tidak mungkin kalau satu mekanisme dapat bertanggung jawab atas sejumlah besar senyawa organik yang harus ada dalam lingkungan primitif. Justru, sup prebiotik hampir pasti terbentuk oleh sumbangan sumber endogen dan eksogen – dari sintesis rumah tinggal dalam atmosfer reduksi dan pada sulfida logam di ventilasi dasar laut dalam, serta dari komet, meteorit, dan debu antar planet. Pandangan eklektis ini tidak menuntut isu signifikansi reltif berbagai kontributor senyawa organik: ia semata mengakui sejumlah besar sumber potensial bahan baku yang dibutuhkan untuk kemunculan kehidupan.
Keberadaan mekanisme non biologis yang beraneka ragam yang mana monomer yang relevan secarabiokimia dapat di sintesis dalam kondisi prebiotik yang berhasil telah diterima luas. Tentu saja, tidak semua jalur prebiotik sama efisiennya, namun sejumlah besar kondisi eksperimen dimana senyawa organik  dapat disintesis menunjukkan kalau sintesis prebiotik balok pembangun kehidupan itu baku. Reaksi abiotik yang menghasilkan senyawa demikian merentang luas dalam sejumlah latar; mereka tidak terbatas pada spektrum sempit kondisi reaksi selektif. Gagasan Miller dan Lazcano mengenai pembentukan senyawa organik secara prebiotik ini berdasarkan eksperimen dalam sistem model. Kebakuan pendekatan ini didukung fakta kalau meteorit karbonat mengandung sebagian besar jenis senyawa yang sama yang dihasilkan di lab. Perbandingan demikian menunjukkan kalau sangat mungkin sintesis organik nonbiologis yang sama terjadi di Bumi primitif. Walaupun banyak ketidakpastian di sekitar kemunculan kehidupan, pembentukan sebuah sup organik purba adalah salah satu peristiwa paling dipahami dalam sejarah Bumi.
Sumber
Miller, S.l., Lazcano, A. 2002. Formation of the Building Blocks of Life. Dalam Life’s Origin : The Beginnings of Biological Evolution. J. William Schopf. University of California Press, Ltd. hal. 78-112

Tidak ada komentar:

Posting Komentar