Cari Blog Ini

Sabtu, 21 Desember 2013

AIR

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), air adalah  cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yg terdapat dan diperlukan dl kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan yg secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen; benda cair yg biasa terdapat di sumur, sungai, danau yg mendidih pd suhu 100 0C. Sedangkan menurut Dantith (2007) Air adalah cairan tak berwarna, dalam fase gas terdiri dari suatu molekul H2O dengan sudut  H-O-H 1050.
            Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O : satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar (Allafa, 2008).
            Struktur air dalam bentuk cair masih diperdebatkan; ikatan hidrogen dengan jenis H2O memperlihatkan struktur tingkat tinggi, dan model mutahkir yang didukung oleh pengkajian pemnghamburan sinar X menunjukan adanya daerah teratur dala kisaran pendek yang terus menerus pecah dan terbentuk kembali. Keteraturan pada keadaan cair ini cukup untuk membuat rapatan air pada sekitar 0 0C lebih tinggi dibandingkan es yang strukturnya relatif terbuka; rapatan maksimum terjadi pada  3,98 0C. Alasan ini menyebabakan gejala yang dikenal yaitu es yang mengambang di air, dan air nenyusut dibawah lapisan es, sutau fakta yang sangat bermakna secara hayati bagi mahluk hidup.
            Air dalam bentuk cair terurai dengan sangat lemah menjadi ion H3O+ dan OH- lewat proses ionisasi:
H2O                 H+ + OH-            Kw = 14 X 10-14
            Sehingga setiap senyawa yang dapat meningkatkan konsentrasi ion H3O+ disebut asam, sedangkan spesies yang meningkat ion negatif OH- disebut basa. Gejala transpor ion dalam air dan penggolongan bahan menjadi zat hidrofilik (suka air) dan hodrofobik (tidak suka air) merupakan hal yang sangat penting bagi hampir semua kimia hayati. Lebih lanjut, sifat air yang penting bagi seluruh jagat raya ialah penyerapannya yang kuat terhadap spektrum inframerah dan sifat transparansi terhadap radiasi ultraviolet dan tampak. Ini menyebabakan radiasi matahari dapat mencapai bumi selama berjam-jam pada siang hari tetapi menghambat cepatnya pelepasan kalor pada malam hari. Dengan demikian air atmosfer mencegah isolasi diurnal hebat dalam suhu ruang bumi. (Daintith, 2007).   
           
2.2 Macam dan Sumber Air

            Untuk keperluan air minum, rumah tangga dan industri, secara umum dapat digunakan sumber air yang berasal dari air sungai, mata air, danau, sumur, dan air hujan yang telah dihilangkan zat-zat kimianya, gas racun, atau kuman-kuman yang berbahaya bagi kesehatan. Sumber air yang dapat kita manfaatkan pada dasarnya digolongkan sebagai berikut :
a.       Air Hujan
                        Air hujan merupakan penyubliman awan/uap air menjadi air murni yang ketika turun dan melalui udara akan melalui benda-benda yang terdapat di udara, diantara benda-benda yang terlarut dari udara tersebut adalah: gas O2, CO2, N2, juga zat-zat renik dan debu.
                        Dalam keadaan murni, air hujan sangat bersih, tetapi setelah mencapai permukaan bumi, air hujan tidak murni lagi karena ada pengotoran udara yang disebabkan oleh pengotoran industri/debu dan lain sebagainya. Maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaklah pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan mulai turun, karena masih banyak mengandung kotoran.

b.      Air Permukaan
            Menurut Kusnoputranto (2000) Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengaliran. Dibandingkan dengan sumber lain air permukaan merupakan sumber air yang tercemar berat. Keadaan ini terutama berlaku bagi tempat-tempat yang dekat dengan tempat tinggal penduduk.
            Hampir semua air buangan dan sisa kegiatan manusia dilimpahkan kepada air atau dicuci dengan air, dan pada waktunya akan dibuang ke dalam badan air permukaan. Disamping manusia, flora dan fauna juga turut mengambil bagian dalam mengotori air permukaan, misalnya batang-batang kayu, daun-daun, tinja dan lain-lain.Jadi, dapat dipahami bahwa air permukaan merupakan badan air yang mudah sekali dicemari terutama oleh kegiatan manusia. Oleh karena itu, mutu air permukaan perlu mendapat perhatian yang seksama kalau air permukaan akan dipakai sebagai bahan bakar air bersih. Yang termasuk ke dalam kelompok air permukaan adalah air yang berasal dari sungai, rawa, parit, bendungan, danau, laut dan sebagainya (Kusnoputranto,2000).
c.       Air Tanah
            Sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi akan menyerap kedalam tanah dan akan menjadi air tanah. Air tanah terbagi atas 3 yaitu (Sutrisno, 1996):
1)      Air Tanah Dangkal
            Terjadi karena daya proses peresapan air permukaan tanah, lumpur akan tertahan demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih. Air tanah dangkal akan terdapat pada kedalaman 15 meter. Air tanah ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber air minum melalui sumur-sumur dangkal. Dari segi kualitas agak baik sedangkan kuantitasnya kurang cukup dan tergantung pada musim.


2)       Air Tanah Dalam
            Terdapat pada lapisan rapat air pertama dan kedalaman 100-300 meter. Ditinjau dari segi kualitas pada umumnya lebih baik dari air tanah dangkal, sedangkan kuantitasnya mencukupi tergantung pada keadaan tanah dan sedikit dipengaruhi oleh perubahan musim.
3)      Mata Air
            Mata air adalah tempat dimana air tanah keluar kepemukaan tanah, keluarnya air tanah tersebut secara alami dan biasanya terletak di lereng- lereng gunung atau sepanjang tepi sungai.
            Berdasarkan munculnya kepermukaan air tanah terbagi atas 2 yaitu :
a. Mata air (graviti spring) yaitu air mengalir dengan gaya berat sendiri. Pada lapisan tanah yang permukaan tanah yang tipis, air tanah tersebut menembus lalu keluar sebagai mata air.
b. Mata air artesis berasal dari lapisan air yang dalam posisi tertekan. Air artesis berusaha untuk menembus lapisan rapat air dan keluar ke permukaan bumi.

            Ditinjau dari sudut kesehatan, ketiga macam air ini tidaklah selalu memenuhi  syarat kesehatan, karena ketiga-tiganya mempunyai kemungkinan untuk tercemar. Embun, air hujan dan atau salju misalnya, yang berasal dari air angkasa, ketika turun ke bumi dapat menyerap abu, gas, ataupun meteri-materi yang berbahaya lainnya. Demikian pula air permukaan, karena dapat terkontaminasi dengan pelbagai zat-zat mineral ataupun  kimia yang mungkin membahayakan kesehatan (Azhar, 1990).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar