Sejarah
(Yunani helios=
matahari). Janssen menemukan bukti keberadaan helium pada saat gerhana
matahari total tahun 1868 ketika dia mendeteksi sebuah garis baru di
spektrum sinar matahari. Lockyer dan Frankland menyarankan pemberian
nama helium untuk unsur baru tersebut. Pada tahun 1895, Ramsay menemukan
helium di mineral cleveite uranium. Pada saat yang bersamaan
kimiawan Swedia Cleve dan Langlet menemukan helium di cleveite.
Rutherford dan Roys pada tahun 1907 menunjukkan bahwa partikel-partikel
alpha tidak lain adalah nukleus helium.
Sumber
Helium
merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta. Helium diproses dari
gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung gas helium.
Secara
spektroskopik helium telah dideteksi keberadaannya di bintang-bintang,
terutama di bintang yang panas. Helium juga merupakan komponen penting
dalam reaksi proton-proton dan siklus karbon yang memberikan bahan bakar
matahari dan bintang-bintang lainnya.
Pemfusian hidrogen menjadi
helium menghasilkan energi yang luar biasa dan merupakan proses yang
dapat membuat matahari bersinar secara terus-menerus. Kadar helium di
udara sekitar 1 dalam 200,000. Walau banyak terdapat dalam berbagai
mineral radioaktif sebagai produk-produk radiasi, sebagian besar pasokan
helium untuk Amerika Serikat terdapat di sumur-sumur minyak Texas,
Oklahoma, dan Kansas. Di luar AS, pabrik ekstraksi helium hanya
terdapat di Polandia, Rusia dan di India (data tahun 1984).
Biaya
Harga
1 kaki kubik helium jatuh dari US $2.500 di tahun 1915 menjadi 1.5 sen
di tahun 1940. Biro Pertambangan AS telah mematok harga Grade A helium
sebesar $37,50 per 1000 kaki kubik di tahun 1986.
Sifat-sifat
Helium memiliki titik lebur paling rendah di antara unsur-unsur dan banyak digunakan dalam riset suhu rendah (cyrogenic) karena titik leburnya dekat dengan 0 derajat Kelvin. Juga, unsur ini sangat vital untuk penelitian superkonduktor.
Dengan menggunakan helium cair, Kurti dkk. beserta yang lainnya telah berhasil mencapai suhu beberapa mikrokelvin dengan proses adiabatic demagnitization nukleus tembaga.
Helium
memiliki sifat-sifat unik lainnya, yaitu sebagai satu-satunya benda
cair yang tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda padat hanya dengan
menurunkan suhu. Unsur ini tetap dalam bentuknya yang cair sampai 0
derajat Kelvin pada tekanan normal, tetapi akan segera berbentuk padat
jika tekanan udara dinaikkan. 3He dan 4He dalam bentuk padat sangat
menarik karena keduanya dapat berubah volume sampai 30% dengan cara
memberikan tekanan udara.
Specifikasi panas helium sangat tinggi.
Berat jenis gas helium pada titik didih normal juga sangat tinggi.
Molekul-molekul gasnya mengembang dengan cepat ketika dipanaskan ke suhu
ruangan. Sebuah bejana yang diisi dengan gas helium pada 5 dan 10
Kelvin harus diperlakukan seakan-akan berisikan helium cair karena
perubahan tekanan yang tinggi yang berasal dari pemanasan gas ke suhu
ruangan.
Secara normal, helium memiliki 0 valensi, tapi ia juga
memiliki tendensi untuk menggabungkan diri dengan unsur-unsur lainnya.
Cara membuat helium difluorida telah dipelajari dan senyawa HeNe dan
ion-ion He+ dan He+ + juga telah diteliti.
Isotop-isotop
Ada
7 isotop helium yang diketahui: helium cair (He-4) yang muncul dalam
dua bentuk: He-4I dan He-4II dengan titik transisi pada 2.174K. He-4I
(di atas suhu ini) adalah cair, tetapi He-4II (di bawah suhu tersebut)
sangat berbeda dari bahan-bahan kimia lainnya. Helium mengembang
ketika didinginkan, konduktivitas kalornya sangat tinggi, dan konduksi
panas atau viskositasnya tidak menuruti peraturan-peraturan biasanya.
Kegunaan
* Sebagai gas mulia tameng untuk mengelas
* Sebagai gas pelindung dalam menumbuhkan kristal-kristal silikon dan germanium dan dalam memproduksi titanium dan zirkonium
* Sebagai agen pendingin untuk reaktor nuklir
* Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels)
* Sebagai gas pelindung dalam menumbuhkan kristal-kristal silikon dan germanium dan dalam memproduksi titanium dan zirkonium
* Sebagai agen pendingin untuk reaktor nuklir
* Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels)
Campuran
helium dan oksigen digunakan sebagai udara buatan untuk para penyelam
dan para pekerja lainnya yang bekerja di bawah tekanan udara tinggi.
Perbandingan antara He dan O2 yang berbeda-beda digunakan untuk kedalaman penyelam yang berbeda-beda.
Helium
sangat banyak digunakan untuk mengisi balon ketimbang hidrogen yang
lebih berbahaya. Salah satu kegunaan helium yang lain adalah untuk
menekan bahan bakar cair roket. Roket Saturn, seperti yang digunakan
pada misi-misi Apollo, memerlukan sekitar 13 juta kaki kubik He.
Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging (MRI) tetap bertambah jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak kegunaan mesin ini di bidang kesehatan.
Helium
juga digunakan untuk balon-balon raksasa yang memasang berbagai iklan
perusahaan-perusahaan besar, termasuk Goodyear. Aplikasi lainnya sedang
dikembangkan oleh militer AS adalah untuk mendeteksi peluru-peluru misil
yang terbang rendah. Badan Antariksa AS NASA juga menggunakan
balon-balon berisi gas helium untuk mengambil sampel atmosfer di
Antartika untuk menyelidiki penyebab menipisnya lapisan ozon.
Biaya
Bahan-bahan yang menjadi super konduktif pada suhu di atas titik didih helium dapat menaikkan permintaan akan helium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar