RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN KIMIA
Teori Asam-Basa
Bronsted-Lowry dan Lewis
Satuan Pendidikan : SMA Negeri Bengkulu
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : Kelas XI/ Semester II
Materi
Pembelajaran : Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry
A. STANDAR KOMPETENSI
1.
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa,
metode pengukuran, dan terapannya
B. KOMPETENSI DASAR
1. Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat
larutan dan
menghitung pH larutan.
C. INDIKATOR
1. Kognitif
a.
Produk
1. Menjelaskan
pengertian asam dan basa menurut Bronsted –Lowry dan Lewis
2. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry
dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya
3. Menjelaskan Kekuatan relative asam basa
4.. Menentukan reaksi asam basa Lewis
b. Proses
1. Menjelaskan pengertian asam basa Bronsted
dan Lowry -Lewis
2.
Berlatih menentukan pasangan asam-basa Bronsted-Lowry
3. Berlatih mengidentifikasi
kekuatan asam dan basa
4. Berlatih menentukan reaksi asam basa Lewis
2. Psikomotor
1.
Keaktifan
siswa dalam menerima pelajaran dari guru
3. Afektif
1. Karakter
a.
jujur,
b. tanggung jawab,
c. hati-hati,
d. teliti.
2. Keterampilan sosial:
a. bertanya,
b. menyumbang ide atau berpendapat,
c. menjadi pendengar yang baik,
d. berkomunikasi.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. produk :
1. Secara
mandiri siswa dapat menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted – Lowry dan Lewis
2. Dengan
berdiskusi siswa dapat
menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan
menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya
3. Secara
mandiri siswa dapat menentukan
kekuatan relative asam dan basa
4. Secara
mandiri siswa dapat menentukan
reaksi asam basa Lewis
b. proses
1.
Guru
menyiapkan materi bahan ajar dan menyiapkan media pembelajaran
2. Guru memberikan penjelasan tentang teori asam basa Bronsted - Lowry dan Lewis serta kekuatan asam dan basa
3. Siswa menyiapkan diri serta alat
belajar untuk menerima pelajaran dari guru
4. Guru memberikan latihan latihan soal
tentang teori asam basa
Bronsted -Lowry dan lewis untuk di kerjakan bersama-sama
5. Guru memberikan game berupa papan
panel kepada siswa untuk memahami materi kekuatan asam basa
6. Siswa memasang kartu pada papan
panel untuk menentukan kekuatan asam dan
basa
2. Psikomotorik
1. Kesiapan dan penguasaan materi dari siswa tentang
teori asam basa Bronsted- Lowry Lewis
2. Penyampaian materi yang akurat dan menyeluruh
oleh guru
3. Keaktifan siswa dalam game berupa papan panel
yang diberikan oleh guru
4. Cara siswa menjawab pertanyaan dari guru
5. Keaktifan siswa dalam memberikan pertanyaan terhadap
penjelasan guru tentang teori asam
basa Bronsted –Lowry dan Lewis
3. Afektif
1. Karakter:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa
dinilai Membuat kemajuan dalam menunjukkan karakter kejujuran, tanggung jawab,hati-hati, dan
teliti.
2. Keterampilan
sosial : Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling
tidak siswa dinilai Membuat kemajuan dalam menunjukkan perlaku keterampilan
sosial bertanya, menyumbang ide atau
berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan berkomunikasi.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Larutan
|
Larutan non elektrolit
|
Larutan non
elektolit
|
Bukan penghantar listrik
|
Penghantar listrik
|
dapat berupa
Larutan
basa
|
Larutan
garam
|
Larutan asam
|
Dapat mengalami ionisasi
|
mempunyai
Tetapan ionisasi asam
|
Kekuatan basa
|
pH
|
Tetapan ionisasi basa
|
pH= 7
|
Kekuatan asam
|
Teori asam dan basa Bronsted-Lowry
Teori
·
Asam adalah donor proton (ion
hidrogen).
·
Basa adalah akseptor proton (ion
hidrogen).
Hubungan
antara teori Bronsted-Lowry dan teori Arrhenius
Teori Bronsted-Lowry tidak berlawanan dengan teori Arrhenius – Teori
Bronsted-Lowry merupakan perluasan teori Arrhenius.Ion hidroksida tetap berlaku
sebagai basa karena ion hidroksida menerima ion hidrogen dari asam dan
membentuk air.Asam menghasilkan ion hidrogen dalam larutan karena asam bereaksi
dengan molekul air melalui pemberian sebuah proton pada molekul air.
Ketika gas hidrogen klorida dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam
hidroklorida, molekul hidrogen klorida memberikan sebuah proton (sebuah ion
hidrogen) ke molekul air. Ikatan koordinasi (kovalen dativ) terbentuk antara
satu pasangan mandiri pada oksigen dan hidrogen dari HCl. Menghasilkan ion
hidroksonium, H3O+.
Ketika asam yang terdapat dalam larutan bereaksi dengan basa, yang
berfungsi sebagai asam sebenarnya adalah ion hidroksonium. Sebagai contoh,
proton ditransferkan dari ion hidroksonium ke ion hidroksida untuk mendapatkan
air.
Tampilan elektron terluar, tetapi mengabaikan elektron pada bagian yang
lebih dalam:
Adalah sesuatu hal yang penting untuk mengatakan bahwa meskipun anda
berbicara tentang ion hidrogen dalam suatu larutan, H+(aq),
sebenarnya anda sedang membicarakan ion hidroksonium.
Permasalahan hidrogen klorida / amonia
Hal ini bukanlah suatu masalah yang berlarut-larut dengan menggunakan
teori Bronsted-Lowry. Apakah anda sedang membicarakan mengenai reaksi pada
keadaan larutan ataupun pada keadaan gas, amonia adalah basa karena amonia
menerima sebuah proton (sebuah ion hidrogen). Hidrogen menjadi tertarik ke
pasangan mandiri pada nitrogen yang terdapat pada amonia melalui sebuah ikatan
koordinasi.
Jika amonia berada dalam larutan, amonia menerima sebuah proton dari ion
hidroksonium:
Jika reaksi terjadi pada keadaan gas, amonia menerima sebuah proton
secara langsung dari hidrogen klorida:
Cara yang lain, amonia berlaku sebagai basa melalui penerimaan sebuah
ion hidrogen dari asam.
Pasangan konjugasi
lorida dilarutkan dalam air, hampir 100% hidrogen klorida bereaksi
dengan air menghasilkan ion hidroksonium dan ion klorida. Hidrogen klorida
adalah asam kuat, dan kita cenderung menuliskannya dalam reaksi satu arah:
Pada faktanya, reaksi antara HCl dan air adalah reversibel, tetapi hanya
sampai pada tingkatan yang sangat kecil. Supaya menjadi bentuk yang lebih umum,
asam dituliskan dengan HA, dan reaksi berlangsung reversibel.
Perhatikan
reaksi ke arah depan:
·
HA adalah asam karena HA
mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke air.
·
Air adalah basa karena air menerima
sebuah proton dari HA.
Akan
tetapi ada juga reaksi kebalikan antara ion hidroksonium dan ion A-:
·
H3O+ adalah
asam karena H3O+ mendonasikan sebuah proton (ion
hidrogen) ke ion A-.
·
Ion A- adalah basa karena
A- menerima sebuah proton dari H3O+.
Reaksi reversibel mengandung dua asam dan dua basa. Kita
dapat menganggapnya berpasangan, yang disebut pasangan konjugasi.
Ketika asam, HA, kehilangan sebuah proton asam tersebut membentuk sebuah
basa A-. Ketika sebuah basa, A-, menerima kembali sebuah
proton, basa tersebut kembali berubah bentuk menjadi asam, HA. Keduanya adalah
pasangan konjugasi.
Anggota pasangan konjugasi berbeda antara satu dengan yang lain melalui
kehadiran atau ketidakhadiran ion hidrogen yang dapat ditransferkan.
Jika anda berfikir mengenai HA sebagai asam, maka A- adalah
sebagai basa konjugasinya.Jika anda memperlakukan A- sebagai basa,
maka HA adalah sebagai asam konjugasinya.Air dan ion hidroksonium juga
merupakan pasangan konjugasi. Memperlakukan air sebagai basa, ion hidroksonium
adalah asam konjugasinya karena ion hidroksonium memiliki kelebihan ion
hidrogen yang dapat diberikan lagi.Memperlakukan ion hidroksonium sebagai asam,
maka air adalah sebagai basa konjugasinya. Air dapat menerima kembali ion
hidrogen untuk membentuk kembali ion hidroksonium.
Contoh
yang kedua mengenai pasangan konjugasi
Berikut
ini adalah reaksi antara amonia dan air yang telah kita lihat sebelumnya:
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah forward reaction terlebih
dahulu. Amonia adalah basa karena amonia menerima ion hidrogen dari air. adalah
asam konjugasinya – ion amonium dapat melepaskan kembali ion hidrogen tersebut
untuk membentuk kembali amonia.Air berlaku sebagai asam, dan basa konjugasinya
adalah ion hidroksida. Ion hidroksida dapat menerima ion hidrogen untuk
membentuk air kembali. Perhatikanlah hal ini pada tinjauan yang lain, ion
amonium adalah asam, dan amonia adalah basa konjugasinya. Ion hidroksida adalah
basa dan air adalah asam konjugasinya.
Zat
amfoter
Anda mungkin memperhatikan (atau bahkan mungkin juga tidak
memperhatikan!) bahwa salah satu dari dua contoh di atas, air berperilaku
sebagai basa, tetapi di lain pihak air berperilaku sebagai asam.Suatu zat yang
dapat berperilaku baik sebagai asam atau sebagai basa digambarkan sebagai amfoter.
Teori asam dan basa Lewis
Teori
ini memperluas pemahaman anda mengenai asam dan basa.
Teori
·
Asam adalah akseptor pasangan
elektron.
·
Basa adalah donor pasangan elektron.
Hubungan antara teori Lewis dan teori Bronsted-Lowry
Basa
Lewis
Hal yang paling mudah untuk melihat hubungan tersebut adalah dengan
meninjau dengan tepat mengenai basa Bronsted-Lowry ketika basa Bronsted-Lowry
menerima ion hidrogen. Tiga basa Bronsted-Lowry dapat kita lihat pada ion
hidroksida, amonia dan air, dan ketianya bersifat khas.
Teori Bronsted-Lowry mengatakan bahwa ketiganya berperilaku sebagai basa
karena ketiganya bergabung dengan ion hidrogen. Alasan ketiganya bergabung
dengan ion hidrigen adalah karena ketiganya memiliki pasangan elektron mandiri
– seperti yang dikatakan oleh Teori Lewis. Keduanya konsisten.Jadi bagaimana
Teori Lewis merupakan suatu tambahan pada konsep basa? Saat ini belum – hal ini
akan terlihat ketika kita meninjaunya dalam sudut pandang yang berbeda.
Tetapi bagaimana dengan reaksi yang sama mengenai amonia dan air,
sebagai contohnya? Pada teori Lewis, tiap reaksi yang menggunakan amonia dan
air menggunakan pasangan elektron mandiri-nya untuk membentuk ikatan koordinasi
yang akan terhitung selama keduanya berperilaku sebagai basa.
Berikut ini reaksi yang akan anda temukan pada halaman yang berhubungan
dengan ikatan koordinasi. Amonia bereaksi dengan BF3 melalui
penggunaan pasangan elektron mandiri yang dimilikinya untuk membentuk ikatan
koordinasi dengan orbital kosong pada boron.
Sepanjang menyangkut amonia, amonia menjadi sama persis seperti ketika
amonia bereaksi dengan sebuah ion hidrogen – amonia menggunakan pasangan
elektron mandiri-nya untuk membentuk ikatan koordinasi. Jika anda
memperlakukannya sebagai basa pada suatu kasus, hal ini akan berlaku juga pada
kasus yang lain.
Asam
Lewis
Asam Lewis adalah akseptor pasangan elektron. Pada contoh sebelumnya, BF3
berperilaku sebagai asam Lewis melalui penerimaan pasangan elektron mandiri
milik nitrogen. Pada teori Bronsted-Lowry, BF3 tidak sedikitpun
disinggung menganai keasamannya.Inilah tambahan mengenai istilah asam
dari pengertian yang sudah biasa digunakan.Bagaimana dengan reaksi asam basa
yang lebih pasti – seperti, sebagai contoh, reaksi antara amonia dan gas hidrogen
klorida?
Pastinya adalah penerimaan pasangan elektron mandiri pada nitrogen. Buku
teks sering kali menuliskan hal ini seperti jika amonia mendonasikan pasangan
elektron mandiri yang dimilikinya pada ion hidrogen – proton sederhana dengan
tidak adanya elektron disekelilingnya. Ini adalah sesuatu hal yang menyesatkan!
anda tidak selalu memperoleh ion hidrogen yang bebas pada sistem kimia. Ion
hidogen sangat reaktif dan selalu tertarik pada yang lain. Tidak terdapat ion
hidrogen yang tidak bergabung dalam HCl.Tidak terdapat orbital kosong pada HCl
yang dapat menerima pasangan elektron. Mengapa, kemudian, HCl adalah suatu asam
Lewis?Klor lebih elektronegatif dibandingkan dengan hidrogen, dan hal ini
berarti bahwa hidrogen klorida akan menjadi molekul polar. Elektron pada ikatan
hidrogen-klor akan tertarik ke sisi klor, menghasilkan hidrogen yang bersifat
sedikit positif dan klor sedikit negatif.
Pasangan elektron mandiri pada nitrogen yang terdapat pada molekul
amonia tertarik ke arah atom hidrogen yang sedikit positif pada HCl. Setelah
pasangan elektron mandiri milik nitrogen mendekat pada atom hidrogen, elektron
pada ikatan hidrogen-klor tetap akan menolak ke arah klor.Akhirnya, ikatan
koordinasi terbentuk antara nitrogen dan hidrogen, dan klor terputus keluar
sebagai ion klorida.Hal ini sangat baik ditunjukkan dengan notasi "panah
melengkung" seperti yang sering digunakan dalam mekanisme reaksi organik.
F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran :
Model Pembelajaran Kooperatif (SCL)
Metode :
Praktikum, Presentasi, Diskusi
Informasi dan pemberian
tugas
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
a. Sumber belajar
·
Buku siswa
·
Chart
Peta Konsep
·
Buku kimia untuk, SMA kelas XI, Michael Purba, 2006,
penerbit Erlangga
·
Internet
b. Media
·
LKS,
·
Bahan Presentasi,
·
Bahan
Praktikum penentuan sifat larutan
·
LCD,
·
Komputer
H. PROSES BELAJAR MENGAJAR
No
|
Aktivitas Pembelajaran
|
Metode
|
Alokasi waktu
|
A
|
Pendahuluan
|
||
1.
|
Menyampaikan indikator dan mengingatkan kembali
materi yang telah dipelajari minggu lalu
|
Ceramah
|
2 menit
|
2.
|
Memotivasi siswa dengan
pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan topik yang dipelajari.
|
Ceramah
|
3 menit
|
B
|
Kegiatan Inti
|
||
1.
|
Memberi informasi tentang Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis serta kekuatan asam basa
|
Ceramah
|
8 menit
|
2.
|
Mengorganisasikan siswa untuk
membahas latihan soal tentang Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis serta kekuatan asam basa
|
Diskusi
|
2 menit
|
3.
|
Mengorganisasikan siswa untuk memasangkan kartu pada papan panel uneuk
menentukan kekuatan asam basakekuatan asam basa
|
Diskusi
|
4 menit
|
4.
|
Guru sebagai mediator bagi siswa saat siswa mengrjakan game dari guru
|
|
|
5.
|
Satu persatu siswa maju kdepan untuk memasangkan kartu pada papan panel
|
|
4 menit
|
6
|
Membahas pekerjaan siswa secara bersama-sama
|
|
2 menit
|
C
|
Penutup
|
||
1.
|
Memberikan penekanan materi agar tidak terjadi miss konsepsi
|
Ceramah
|
2 menit
|
2.
|
Menutup pelajaran dengan
membimbing siswa menyimpulkan
pelajaran tentang
Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis serta kekuatan asam basa dan memberi PR LKS SMA
|
|
2 menit
|
3
|
Guru Mengingatkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya
|
|
1 menit
|
|
|
|
30 menit
|
I.
Life
Skill
Aspek
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Kognitif
|
Mengetahui dan
mampu menjelaskan teori asam basa Teori
Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis
|
Psikomotor
|
Memasangkan kartu pada papan panel tentang kekuatan relatif asam basa
Mengolah informasi dan mempresentasikannya, serta menjelaskan Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis
|
Afektif
|
Berpartisipasi aktif dalam diskusi,
berpartisipasi aktif dalam belajat, ikut
serta dalam menyimpulkan, tekun, kerja keras, serta jujur dan terbuka.
|
J.
Penilaian
1.
Penilaian produk (LP-01)
2.
Penilaian Kinerja(LP-02 A dan LP-02B
3. Penilaian
Afektif (LP-03)
K. Diskusi
1. Dinilai
sesuai dengan keaktifan siswa dalam melakukan diskusi
2. Sikap
No.
|
Pernyataan
|
Skala
|
|||
Sl
|
Sr
|
Jr
|
Tp
|
||
1.
|
Siswa memperhatikan dengan serius
|
|
|
|
|
2.
|
Siswa menanggapi permasalahan
|
|
|
|
|
3.
|
Siswa mengerjakan tugas
|
|
|
|
|
4.
|
Siswa melakukan diskusi sesuai materi yang dpelajari
|
|
|
|
|
|
Jumlah skor
|
|
|
|
|
Keterangan skor:
No
|
Aspek
yang dinilai
|
Skor
pernyataan positif
|
Skor
pernyataan negatif
|
1.
|
Sl = selalu
|
20
|
5
|
2.
|
Sr = sering
|
15
|
10
|
3.
|
Jr = jarang
|
10
|
15
|
4.
|
Tp = tidak pernah
|
5
|
20
|
Jumlah skor:
0 – 60 (rendah)
61 – 80 (sedang)
81 – 100 (tinggi)
L. Pengayaan
1.
Analisis Hasil Belajar dan Program Tindak Lanjut
Siswa yang sudah tuntas atau sudah mencapai kompetensi yang
telah ditentukan diberikan pengayaan atau tindak lanjut. Misalnya, siswa
diberikan tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi.
2. Remedial
Siswa
yang belum tuntas atau belum mencapai kompetensi yang telah ditentukan harus
diberikan remedial berupa tes atau tugas. Misalnya, siswa disuruh mengerjakan kembali soal yang sudah
diberikan.
LP-02A
Format Penilaian Kinerja
Rubrik : Rubrik ini digunakan sebagai acuan untuk
menilai kinerja siswa pada waktu mengerjakan tugas-tugas dan kerja ilmiah
Skor
|
Kemampuan/keterampilan yang dinilai Skor
|
Kemampuan mengorganisasikan tugas, kerja, atau kegiatan
|
Ketepatan melaksanakan tugas
|
1
|
Siswa mempunyai pemahaman yang
jelas tentang maksud tugas yang diberikan.
|
Ia mengorganisasi tugas dengan
cara yang logis sesuai dengan suruhan yang diberikan.
|
Siswa mengamati, mengukur,
mencatat, dan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya dengan benar dan aman.
|
2
|
Siswa membutuhkan sedikit bantuan
untuk memahami tujuan kegiatan, tugas atau percobaan.
|
Ia mampu mengikuti instruksi,
tapi membutuhkan beberapa bantuan dalam mengembangkan prosedur kerja/kegiatan
yang logis.
|
Pengamatan, pengukuran, dan hasil
kegiatan lainnya pada umumnya memuaskan, tapi masih ada kesalahan dalam
ketepatan mencatat atau membahas.
|
3
|
Siswa membutuhkan bantuan
secukupnya untuk memahami tujuan kegiatan, tugas atau percobaan, serta dalam
mengorganisasikan kerjanya.
|
Ia mampu mengikuti
tugas/instruksi jika diberikan sejumlah bantuan yang berarti.
|
Siswa banyak melakukan kesalahan,
baik pencatatan,dan ketepatan dalam pencatatan ataupun hasil kerja lainnya.
|
4
|
Siwa banyak tergantung pada
bantuan dan dukungan agar mampu memehami tujuan tugas/kegiatan yang diberikan
dan melakukannya.
|
Bantuan tetap diberikan walaupun
dalam instruksi yang sederhana. Ketidaktepatan dalam pengamatan, pengukuran
atau unsur-unsuir hasil kerja lainnya.
|
Banyak pengamatan/unsur-unsur
bahasan luput diamati atau tidak dicatat/dibahas/dikerjakan
|
5
|
Tidak memahami tujuan kegiatan,
tugas atau percobaan yang diberikan serta tidak mampu melaksanakan walaupun
tanpa bantuan.
|
Siswa tidak mampu mengikuti
suruhan/instruksi dari tugas yang diberikan.
|
Pengamatan, pengukuran atau
unsur-unsur hasil kerja lainnya tidak benar atau tidak relevan dengan
tugasnya.
|
Lembar Penilaian Kinerja
No
|
Nama
Siswa
|
Tugas
|
Kerja
Ilmiah
|
Diskusi
|
||||||||||||
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
LP-02B
LEMBAR PENILAIAN DISKUSI DAN PRESENTASI
Rubrik : Digunakan untuk menilai kegiatan
diskusi
Nilai 5 : Bila siswa berperan aktif dalam
diskusi baik bertanya maupun menjawab, mampu
mengajukan pertanyaan tingkat tinggi dan ide-ide baru.
Nilai 4 : Siswa aktif dalam diskusi baik bertanya maupun
menjawab, mampu mengajukan pertanyaan tingkat tinggi tapi tidak ada ide baru.
Nilai 3 : Siswa aktif dalam diskusi baik
bertanya maupun menjawab, mampu mengajukan
pertanyaan tingkat rendah.
Nilai 2 : Siswa kurang aktif dalam diskusi
hanya sesekali bertanya.
Nilai 1 : Siswa pasif dan tidak mengajukan
pertanyaan maupun memberikan jawaban.
Lembar Penilaian Diskusi dan Presentasi
No
|
Nama
Siswa
|
Tugas
|
Kerja
Ilmiah
|
Diskusi
|
||||||||||||
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
LP-03
PENILAIAN AFEKTIF
Lembar ini
disusun untuk mengetahui sikap siswa selama mengikuti pembelajaran kimia.
Nama :
.........................
No.
|
Aspek Sikap
|
Skala
sikap
|
|||||
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
Karakter
|
|
|
|
|
|
||
1
|
Logis
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Berfikir kreatif
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Jujur
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Bekerja teliti
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Bertanggung jawab
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Peduli
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Hati-hati
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Berperilaku santun
|
|
|
|
|
|
|
Keterampilan sosial
|
|
|
|
|
|
||
1
|
Berkerjasama
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menyampaikan pendapat
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Menjadi pendengar yang baik
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Menanggapi pendapat orang lain
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Bertanya
|
|
|
|
|
|
|
EVALUASI
SOAL KIMIA
KELAS : XI IPA
LKS SMA 1 (Teori
Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis)
1. Sesuai
dengan teori asam-basa Bronsted-Lowry, tentukan sifat ion HCO3-
dalam reaksi berikut, sebagai asam atau basa.
a.
HCO3- (aq) + H2O
(l) CO32- (aq)
+ H3O+ (aq)
b.
HCO3- (aq) + H2O
(l) H2CO3 (aq)
+ OH- (aq)
2. Tentukan
pasangan asam-basa konjugasi dalam reaksi asam-basa berikut.
a.
H2O + CO32- OH- +
HCO3-
b.
CH3COOH + H2O CH3COO- +
H3
Mengetahui Bengkulu,
30 Mei 2011
Dosen Pengampuh Guru
Mata Pelajaran
Dr. Kancono Heny Sulistyowati
NIP.195804011984031010 A1F008035
Tidak ada komentar:
Posting Komentar