Azas kekekalan energi menyatakan bahwa energi dapat
diubah dari satu bentuk ke bentuk lain , tetapi tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan. Untuk memhaminya secara lebih baik, kita harus membahas beberapa
hal :
1.
Sistem
dan Lingkungan
Sistem adalah bagian dari alam semesta yang sedang
menjadi pusat perhatian
Lingkungan adalah bagian lain dari alam semesta yang berinteraksi dengan sistem kita. Sistem terdiri dari :
Lingkungan adalah bagian lain dari alam semesta yang berinteraksi dengan sistem kita. Sistem terdiri dari :
o
Sistem
terbuka yaitu sistem yang dapat mengalami pertukaran materi dan energi dengan
lingkungan.
o
Sistem
tertutup yaitu sistem yang dapat mengalami pertukaran energi tetapi tidak
terjadi pertukaran materi dengan lingkungan
o
Sistem
terisolasi yaitu sistem yang dapat mengalami pertukaran materi dan energi
dengan lingkungan
Transfer ( pertukaran ) energi antara sistem dan
lingkungan dapat berupa kalor (q) atau bentuk-bentuk energi lainnya yang secara
kolektif disebut kerja(w).
2.
Energi
Dalam
Energi didefinisikan sebagai kemampuan melakukan
kerja. Energi dalam yaitu jumlah energi yang dimiliki oleh suatu sistem dan
dinyatakan dengan E . Perubahan energi dalam suatu proses hanya ditentukan oleh
energi dalam mula-mula (E1) dan energi dalam akhir (E2).
∆E = E2 – E1
Untuk reaksi kimia perubahan energi dalam reaksi sama
dengan energi dalam produk dikurangi dengan energi dalam pereaksi.
∆E = Ep – Er
Jika energi dalam produk lebih besar daripada energi dalam peraksi, maka ∆E akan bertanda positif dan sebaliknya :
Jika Ep > Er
∆E = Ep – Er
>0 ( bertanda positif )
Jika Ep < Er ∆E = Ep – Ek <0 ( bertanda negatif)
Jika Ep < Er ∆E = Ep – Ek <0 ( bertanda negatif)
3.
Kerja
( w )
Pertukaran energi antara sistem dengan lingkungan
selain dalam bentuk kalor disebut kerja. Bentuk kerja yang paling lazim
menyertai proses kimia adalah kerja tekanan-volum, yaitu jenis kerja yang
berkaitan dengan perubahan volum sistem.
W = P x ∆V
W = P x ∆V
4.
Kalor
( q )
Kalor adalah energi yang berpindah dari sistem ke
lingkungan atau sebaliknya karena perubahan suhu, yaitu dari suhu tinggi ke
suhu rendah. Jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan oleh sistem dapat
ditentukan dengan mengukur perubahan suhu yang terjadi pada sistem. Apabila
massa dan kalor jenis atau kapasitas kalor sistem diketahui, maka junlah kalor
dapat dihitung dengan rumus :
q = m.c. ∆t
5.
Hukum Pertama Termodinamika
Hubungan antara energi dalam, kalor, dan kerja
dirumuskan dalam hukum1 termodinamika, yang disebut jiga hukum kekekalan
energi:
“Energi dapat di ubah tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan”
Secara matematika, hukum pertama termodinamika dapat dinyatakn sebagai berikut :
∆E = q + w
“Energi dapat di ubah tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan”
Secara matematika, hukum pertama termodinamika dapat dinyatakn sebagai berikut :
∆E = q + w
6. Kalor Reaksi: ∆E dan
∆H
Suatu reaksi kimia dapat dipandang terdiri dari dua
sistem yang berbeda, yaitu pereaksi dengan energi dalam E1 dan produk
energi dalam E2.
Pereaksi
(keadaan 1) ( keadaan 2 )
E1 E2
Jika kalor reaksi pada tekanan tetap dinyatakan dengan qp,maka hukum 1 termodinamika dapat ditulis sebagai berikut :
∆E
Perubahan entalpi yang menyertai reaksi hanya ditentukan keadaan awal dan keadaan akhir:
∆H = Hp - Hr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar