 
 
Sejarah
(Yunani
 hydro=air, dan genes=pembentukan). Hidrogen telah digunakan 
bertahun-tahun sebelum akhirnya dinyatakan sebagai unsur yang unik oleh 
Cavendish di tahun 1776.
Dinamakan hidrogen oleh Lavoisier, 
hidrogen adalah unsur yang terbanyak dari semua unsur di alam semesta. 
Elemen-elemen yang berat pada awalnya dibentuk dari atom-atom hidrogen 
atau dari elemen-elemen yang mulanya terbuat dari atom-atom hidrogen.
Sumber
Hidrogen
 diperkirakan membentuk komposisi lebih dari 90% atom-atom di alam 
semesta (sama dengan tiga perempat massa alam semesta). Unsur ini 
ditemukan di bintang-bintang dan memainkan peranan yang penting dalam 
memberikan sumber energi jagat raya melalui reaksi proton-proton dan 
siklus karbon-nitrogen. Proses fusi atom-atom hidrogen menjadi helium di
 matahari menghasilkan jumlah energi yang sangat besar.
Hidrogen dapat dipersiapkan dengan berbagai cara:
- Uap dari elemen karbon yang dipanaskan
- Dekomposisi beberapa jenis hidrokarbon dengan energi kalor
- Reaksi-reaksi natrium atau kalium hidroksida pada aluminium
- Elektrolisis air
- Pergeseran asam-asam oleh metal-metal tertentu
Hidrogen
 dalam bentuk cair sangat penting untuk bidang penelitian suhu rendah 
(cryogenics) dan studi superkonduktivitas karena titik cairnya hanya 20 
derajat di atas 0 Kelvin.
Tritium (salah satu isotop hidrogen) 
dapat diproduksi dengan mudah di reaktor-reaktor nuklir dan digunakan 
dalam produksi bom hidrogen.
Hidrogen adalah komponen utama planet
 Jupiter dan planet-planet gas raksasa lainnya. Karena tekanan yang luar
 biasa di dalam planet-planet tersebut, bentuk padat hidrogen molekuler 
dikonversi menjadi hidrogen metalik.
Di tahun 1973, ada beberapa 
ilmuwan Rusia yang bereksperimen memproduksi hidrogen metalik pada 
tekanan 2.8 megabar. Pada titik transisi, berat jenisnya berubah dari 
1.08 menjadi 1.3 gram/cm3. Satu tahun sebelumnya di 
Livermore, California, satu grup ilmuwan juga memberitakan eksperimen 
yang hampir sama di mana fenomena yang mereka amati terjadi pada titik 
tekanan-volume yang berpusar pada 2 megabar. Beberapa prediksi 
mengemukakan bahwa hidrogen metalik mungkin metastable. Yang lainnya 
memprediksikan hidrogen mungkin berupa superkonduktor di suhu ruangan.
Senyawa
Walau
 hidrogen adalah benda gas, kita sangat jarang menemukannya di atmosfer 
bumi. Gas hidrogen yang sangat ringan, jika tidak terkombinasi dengan 
unsur lain, akan berbenturan dengan unsur lain dan terkeluarkan dari 
lapisan atmosfer. Di bumi hidrogen banyak ditemukan sebagai senyawa 
(air) di mana atom-atomnya bertaut dengan atom-atom oksigen. Atom-atom 
hidrogen juga dapat ditemukan di tetumbuhan, petroleum, arang, dan 
lain-lain. Sebagai unsur yang independen, konsentrasinya di atmosfer 
sangat kecil (1 ppm by volume). Sebagai gas yang paling ringan, hidrogen
 berkombinasi dengan elemen-elemen lain ? kadang-kadang secara eksplosif
 ? untuk membentuk berbagai senyawa.
Kegunaan
Hidrogen
 banyak digunakan untuk mengikat nitrogen dengan unsur lain dalam proses
 Haber (memproduksi amonia) dan untuk proses hidrogenasi lemak dan 
minyak. Hidrogen juga digunakan dalam jumlah yang banyak dalam produksi 
methanol, di dealkilasi hidrogen (hydrodealkylation), katalis 
hydrocracking, dan sulfurisasi hidrogen. Kegunaan-kegunaan lainnya 
termasuk sebagai bahan bakar roket, memproduksi asam hidroklorida, 
mereduksi bijih-bijih besi dan sebagai gas pengisi balon.
Daya angkat 1 kaki kubik gas hidrogen sekitar 0.07 lbf pada suhu 0 derajat Celsius dan tekanan udara 760 mm Hg.
Baterai
 yang berbahan bakar hidrogen (Hydrogen Fuel cell) adalah teknologi baru
 yang sedang dikembangkan, di mana tenaga listrik dalam jumlah besar 
dapat dihasilkan dari gas hidrogen. Pabrik-pabrik baru dapat dibangun 
dekat dengan laut untuk melakukan proses elektrolisis air laut guna 
memproduksi hidrogen. Gas yang bebas polusi ini lantas dapat dialirkan 
melalui pipa-pipa dan disalurkan ke daerah-daerah pemukiman dan 
kota-kota besar. Hidrogen dapat menggantikan gas alam lainnya, bensin, 
agen dalam proses metalurgi dan berbagai proses kimia (penyulingan), dan
 mengubah sampah menjadi metan dan etilen. Kendala-kendala yang ada 
untuk mewujudkan impian tersebut masih banyak. Di antaranya persetujuan 
publik, penanaman modal yang besar dan harga hidrogen yang masih jauh 
lebih mahal ketimbang bahan bakar lainnya sekarang.
Bentuk
Dalam
 keadaan yang normal, gas hidrogen merupakan campuran antara dua 
molekul, yang dinamakan ortho- dan para- hidrogen, yang dibedakan 
berdasarkan spin elektron-elektron dan nukleus.
Hidrogen normal 
pada suhu ruangan terdiri dari 25% parahidrogen dan 75% ortho-hidrogen. 
Bentuk ortho tidak dapat dipersiapkan dalam bentuk murni. Karena kedua 
bentuk tersebut berbeda dalam energi, sifat-sifat kebendaannya pun juga 
berbeda. Titik-titik lebur dan didih parahidrogen sekitar 0.1 derajat 
Celcius lebih rendah dari hidrogen normal.
Isotop-isotop
Isotop
 hidrogen yang normal disebut Protium. Isotop-isotop lainnya adalah 
Deuterium (satu proton dan satu netron) dan Tritium (satu proton dan dua
 netron). Hidrogen adalah satu-satunya unsur yang isotop-isotopnya 
memiliki nama tersendiri. Deuterium dan Tritium keduanya digunakan 
sebagai bahan bakar reaktor fusi nuklir. Satu atom Deuterium ditemukan 
di sekitar 6000 atom-atom hidrogen.
Deuterium juga digunakan untuk
 memperlambat netron. Atom-atom tritium juga ada tapi lebih sedikit 
jumlahnya. Tritium juga dapat diproduksi dengan mudah di reaktor-reaktor
 nuklir dan digunakan pada produksi bom hidrogen (fusi). Gas hidrogen 
juga digunakan sebagai agen radioaktif untuk membuat cat yang bercahaya 
terang.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar